Dalam ajang tahunan ini, Intel menonjolkan berbagai teknologi miliknya yang dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh developer untuk mengembangkan aplikasinya.
Mulai dari kinerja grafis yang semakin baik hingga teknologi augmented reality dijadikan daya tarik memikat developer untuk mengembangkan aplikasi yang unik sekaligus menarik.
“Kami sangat antusias dengan perkembangan kegiatan yang mempertemukan para pengembang aplikasi di Indonesia, dan berinisiatif menjalin kerjasama dengan stakeholder (pemerintah dan swasta) guna menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan bagi para pengembang lokal yang dapat memberi nilai tambah bagi industri TIK di Indonesia,” ujar Harry K. Nugraha, Channel Business Director Intel Indonesia, di Swis-Bel Hotel, Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Developer asal Bandung menunjukan hasil karyanya yakni sebuah aplikasi yang mengharuskan gamer mengendalikan sebuah angkot untuk mendapatkan penumpang sebanyak mungkin.
Namun tak semudah kedengarannya, karena untuk mengendalikan angkot tersebut, gamer harus mengendalikannya secara virtual. Jadi gamer harus beraksi layaknya memegang setir mobil di depan webcam yang ada pada notebook. Kamera ini nantinya akan mengenali gerakan tangan ke kiri atau ke kanan yang jadi kendali gerakan mobil dalam game.
Sekilas mirip teknologi kinect milik Microsoft, sayangnya masih banyak yang harus diperbaiki. Terutama optimisasi kamera untuk mengenali gerakan yang masih jauh dari kata responsif. Next
(yud/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
