Satelit Pengganti Telkom-3 Meluncur 2016

Jakarta - Telkom telah menyiapkan satelit pengganti Telkom-3 yang hilang gara-gara gagal orbit beberapa waktu lalu. Satelit substitusi yang dinamakan Telkom-3S ini tengah dalam tahap tender final dan akan segera teken kontrak April 2014 mendatang.

"Kami mulai gelar tender untuk pengadaan satelit Telkom-3S pada akhir 2013 lalu. Sekarang ini sudah memasuki tahap final dimana ada beberapa peserta yang masuk babak final," ungkap Direktur Network & IT Solution Telkom Rizkan Chandra, di sela IndoTelko Forum, Balai Kartini, Jakarta, Selasa (18/3/2014).


Nilai investasi dari pembuatan hingga peluncuran satelit yang akan mengangkut 49 transponder itu sekitar Rp 2 triliun. Menurut Rizkan, pendanaan akan berasal dari pinjaman kombinasi perbankan asing dan lokal sekitar 20%-30%. Sementara sisanya dari kas internal.


"Kalau April kita bisa tandatangani kontraknya dengan pemenang tender, diperkirakan pada 2016 baru bisa meluncur satelitnya. Soalnya itu butuh dua tahun pembuatan," jelasnya lebih lanjut.


Satelit Telkom 3S ini akan menggantikan satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit pada Agustus 2012. Waktu itu, satelit Telkom-3 dibangun oleh ISS-Reshetnev dengan perangkat komunikasi dibuat oleh Thales Aleniaspace dengan investasi USD 185 juta. Kali ini Telkom tak menyertakan perusahaan tersebut dalam tender satelit Telkom-3S.


Satelit Telkom-3S nantinya akan menempati slot orbit di di 118° BT. Satelit ini dirancang untuk memenuhi meningkatnya permintaan peralatan transmisi dalam pengembangan layanan bisnis satelit Indonesia.


Telkom juga menutup lowong kapasitas satelit Telkom 3 dengan menyewa beberapa transponder dari GE Sat milik Amerika Serikat, APstar dari Hong Kong, dan JCSat dari Jepang.


Harga pasar untuk sewa per transponder ukuran standar (36 MHz) adalah sekitar USD 850 ribu hingga USD 1,2 juta per tahun pada 20 November 2012. Dana yang disiapkan tahun lalu sekitar USD 4 juta untuk menyewa transponder dan mendukung bisnis satelit.


Telkom juga sudah memproyeksi secara bisnis jika satelit Telkom-3 bisa lepas landas dengan mulus, maka infrastruktur ini mampu memberi kontribusi sekitar USD 50 juta per tahun untuk pendapatan setelah 2-3 tahun mengudara. Bisnis satelit selama ini memiliki internal rate of return (IRR) di Telkom sekitar 14%.


(rou/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!