Program ini digarap Intel berdasarkan inspirasi dari pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan para pengembang aplikasi lokal.
Dibesut dengan para pemangku kepentingan, lewat iDoJo, Intel ingin mengembangkan ekosistem terpadu agar para pengembang dapat berkolaborasi dalam memajukan industri aplikasi lokal. Yakni dengan cara membuat konten yang inovatif dan memiliki daya saing di tingkat global.
“Dalam iDoJo ada 6 stage yang harus dilalui untuk menuju kompetisi global. Dimulai dari introduce stage, hingga yang paling terakhir adalah rewarding stage untuk aplikasi terbaik, yang kemudian berlanjut ke tahap global stage,” ujat Firstman Marpa’ung, Manager APAC Software & Service Group Intel Indonesia di Swiss-Bel Hotel, Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Sesuai ucapan Firstman, 6 stage yang dimaksud diawali dari introduce stage. Pada tahap ini hanya berupa pengenalan program yang dijalankan. Disusul kemudian adalah Learning Stage, tahap ini berisi seminar maupun workshop yang wajib diikuti peserta.
Tahap selanjutnya adalah prototyping stage. Ini adalah lanjutan dari tahap sebelumnya dimana pengembang telah mulai mengembangkan aplikasi yang ingin dibuatnya berdasarkan workshop yang sebelumnya diikuti. Nantinya tahap ini akan dikemas sebagai Intel Prototype Day.
Semakin ketat saat memasuki tahap Launching stage. Di sini aplikasi ataupun solusi inovatif yang terpilih dari tahap sebelumnya harus saling unjuk kebolehan. Yang terpilih langsung menuju rewarding stage yang digulirkan bersama event Indonesia Digital Media Fest.
Sedangkan yang paling teratas adalah Global Stage. Di tahapan ini, Intel akan mempromosikan aplikasi terbaik yang telah diciptakan oleh para pengembang lokal melalui program pemasaran Intel Channel Conference, Intel Experience Zone, dan Intel Digital Media Festival. Seluruhnya adalah program pemasaran milik Intel yang bersifat global.
(yud/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
