40% Dana Akuisisi Axis Hasil Ngutang

Banjarmasin - XL Axiata baru saja merampungkan akuisisi sebesar USD 865 juta atau sekitar Rp 9,9 triliun atas Axis Telekom. Sebanyak 40% dana yang disetorkan ke Saudi Telecom Company -- selaku pemilik Axis -- merupakan hasil utang.

Dikatakan Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi, dari gelontoran USD 865 juta tersebut komposisinya adalah 60% berasal dari dana sendiri dan sisanya merupakan hasil peminjaman pihak ketiga.


Rincian jumlah pembayaran adalah USD 500 juta dari pemegang saham XL, sedangkan sisanya USD 365 juta merupakan pinjaman dari Bank UOB, Bank Tokyo-Mitsubishi dan Bank DBS.


“Dari peminjaman tersebut rinciannya adalah USD 200 juta berasal dari DBS Bank, USD 100 juta dari UOB Bank dan USD 65 juta merupakan pinjaman Tokyo-Mitsubshi Bank,” ungkap Hasnul, di sela-sela acara XL Outlook di Banjarmasin.


Setelah pembayaran ini, berarti XL secara resmi mengakuisisi Axis dan menjadi pemegang saham mayoritas di operator yang identik dengan warna ungu tersebut. Setelah akuisisi, XL akan melakukan sejumlah merger mulai dari sistem, billing hingga pelanggan.


Bersamaan dengan perjanjian yang dilakukan Rabu (19/3/2013) kemarin, secara resmi CEO Axis Erick Aas mengundurkan diri, sehingga sementara Axis akan dipimpin oleh Direktur Service Management XL Ongki Kurniawan selama masa transisi berlangsung.


“Soal sumber daya manusia, beberapa direktur akan kita migrasi sesuai kebutuhan di XL. Sedangkan karyawan akan kita seleksi sesuai komposisi yang diperlukan dengan tetap melakukan sejumlah tes,” tandas Hansul.


(tyo/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!