“Kita akan tetap mempertahankan brand Axis hingga masa transisi selesai dilakukan. Kita akan melakukan kajian terhadap dua brand ini,” tegas Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi, di Banjarmasin, tanpa memerinci kapan masa transisi akan berakhir.
Selama masa transisi tersebut, Axis akan dipimpin oleh Ongki Kurniawan yang juga merupakan Direktur Service Management XL. Baru setelah masa transisi selesai, tongkat kepemimpinan akan dipegang oleh Hasnul.
Kendati sudah diakuisisi, nasib 17 juta pelanggan Axis tidak akan diabaikan begitu saja. Pasalnya, Hasnul menjanjikan mereka akan mendapatkan keuntungan dari sisi coverage yang akan segera terintegrasikan.
“Sementara dari segi tarif kita tidak akan hilangkan begitu saja, artinya pelanggan Axis tetap akan mendapatkan harga yang kompetitif sambil menunggu intergarsi billing ,” tambah Hasnul.
Soal layanan ke pelanggan, pengguna Axis pun dapat mengunjungi customer service dari XL.
“Sedangkan Sumber Daya Manusia, kita akan bawa ke XL dengan mengikuti beberapa test dan melihat sesuai komposisi kebutuhan yang ada,” tambahnya.
Sementara dari sisi sumber daya alam, XL sudah terlebih dahulu mengembalikan frekuensi sebanyak 10 Mhz di pita 2.100 Mhz dari semula diharapkan hanya sebesar 5 Mhz saja.
Dengan begitu artinya, kini XL akan mendapatkan 22,5 MHz di pita 1.800 Mhz yang sebelumnya hanya memiliki 7,5 Mhz saja. Pencaplokan tersebut, membuat XL mendapatkan 15 Mhz di pita 1.800 Mhz.
Sementara alokasi frekuensi XL di spektrum 2.100 MHz tidak berubah, lebarnya tetap 15 MHz. (tyo/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!