Menurut Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, sejak Januari hingga Mei 2014 pihaknya telah melayani sekitar 21 ribuan transaksi yang setara dengan nilai bisnis Rp 50 miliar.
“Tahun ini kita bidik bisa melayani transaksi remitansi internasional sekitar Rp 300 miliar. Sekitar 66% atau Rp 200 miliar akan dilayani pengiriman uang dari Hong Kong," paparnya di kantor Pegadaian Kebon Nanas, Jakarta Timur, Minggu (11/5/2014).
Telkom melayani remitansi melalui produk Delivery Money Access (Delima). Sebagai produk e-Money, Delima memiliki dua jenis layanan, yakni layanan Remittance dan layanan Payment Point Online (MPO).
Layanan Remittance adalah layanan pengiriman uang, global maupun domestik dimana pengirim dan penerima tidak harus memiliki rekening di Bank. Sedangkan layanan Payment Point Online (MPO) adalah layanan yang memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran berbagai macam tagihan maupun pembelian secara online.
Sayangnya, walau nilai transaksi yang dilayani cukup besar, pemain sekelas Telkom ternyata hanya menikmati sedikit keuntungan dari layanan ini. Salah satunya dari fee per transaksi. Telkom belum mengambil untung dari selisih kurs.
"Kita baru gelar remitansi internasional di Hong Kong berkerjasama dengan Chandra Remittance pada pertengahan September 2013. Tahun lalu itu dilayani sekitar Rp 25 miliar transaksi. Kita maunya pas Lebaran dari Hong Kong sudah tembus transaksi dilayani setara Rp 100 miliar,” kata Awaluddin.Next
(rou/eno)