“Salah satu kunci sukses e-money itu adalah infrastruktur milik operator telekomunikasi berjalan baik. Soalnya, sekarang untuk transaksi banyak mengandalkan jaringan operator,” ungkap Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Pembayaran Bank Indonesia Yura A Djalins dalam diskusi IndoTelko Forum: ”Collaborative & Incentives: a New Breakthrough for e-Money” di Jakarta.
Yura menjelaskan, Bank Indonesia dalam menggenjot ekosistem e-money menggelar uji coba di daerah tertentu dan dalam pelaksanaan banyak menemukan masalah sinyal kurang bagus dari operator sebagai penghambat transaksi.
“Kita uji coba di Universitas Indonesia, disana kualitas sinyal tak begitu bagus. Apalagi yang mengadopsi rekening ponsel, itu sangat tergantung sinyal operator. Saya harapkan operator memperbaiki kualitasnya. Tahun ini kita ingin mengembangkan uji coba ke 10 kota,” katanya.
Principal Doku Budi Syahbudin menambahkan, perangkat bergerak dan internet memang menjadi kunci untuk mendorong e-money.
“Infrastruktur operator memang diandalkan sekali untuk transaksi. Kalau panggilan suara dan SMS drop, kita masih maklumi karena bisa dicoba lagi. Tetapi kalau sedang bertransaksi sinyal drop, itu resahnya minta ampun. Ini bisa mempengaruhi pengalaman pengguna untuk mengulang memakai e-money,” pungkasnya
(rou/rou)