Kritik PES 2014 bermula dari tampilan grafisnya yang bisa dibilang malah menurun kualitasnya dibanding seri sebelumnya. Berlanjut ke gameplay yang dianggap banyak gamer tak selincah sebelumnya. Meski dengan iming-iming lebih realistis, nyatanya hal tersebut tak diamini oleh banyak gamer.
Sebaliknya FIFA 14 sebagai pesaing terdekatnya justru menawarkan gameplay yang semakin familiar bagi gamer. Alhasil tak sedikit gamer yang beralih memainkan FIFA 14, sementara sebagian lainnya memilih bertahan memainkan PES 2013.
Meski terbilang telat, Shinjo Hirano sebagai bos Konami Eropa akhirnya mengakui kesalahan pada PES 2014. Namun dirinya beralasan, kesalahan tersebut semata-mata karena PES 2014 termasuk dalam proses transisi yang tengah dilakukan Konami pada seri game PES. Dirinya pun menjanjikan seri lanjutan PES adalah hal besar yang layak ditunggu.
“Kita tahu ada yang salah dengan PES (2014), kita sedang berusaha memperbaikinya. Versi berikutnya akan benar-benar berubah. PES 2014 adalah transisi, jadi bersiaplah merasakan hal besar (di seri PES selanjutnya),” ujar Hirano.
Hirano juga memastikan PES 2015 sebagai penerus PES 2014 sebagiannya akan dikembangkan di Inggris. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan dengan keinginan gamer di wilayah Eropa sekaligus global. Konami sendiri juga telah merilis teaser PES 2015 yang akan disusul preview-nya pada 25 Juni nanti.
“Saya tidak bisa memberikan rincian tentang apa yang kita lakukan di studio Konami Inggris, tetapi mereka bekerja untuk proyek berikutnya dan melihat kebutuhan masyarakat Eropa. Langkah ini juga dalam rangka mengglobalkan PES,” bebernya, seperti detikINET kutip dari Computerandvideogames, Rabu (11/6/2014).
(yud/fyk)