Sumber masalahnya ternyata berasal dari desain iPhone 6 yang terlalu ramping. Dibanding iPhone 5S yang memiliki ketebalan 7,6 mm, iPhone 6 disinyalir memang lebih tipis dengan tebal hanya 7 mm.
Inilah yang berpengaruh pada komponen di dalamnya yang dipaksa lebih tipis agar dapat dijejali di balik bodinya. Sebagai contoh adalah komponen baterai yang kabarnya bakal memiliki ketebalan hanya 2 mm.
Akibatnya, produsen Taiwan yang ditunjuk Apple pun harus mengeluarkan biaya produksi yang lebih besar untuk membuatnya. Yang mana hal tersebut berujung pada terpangkasnya margin keuntungan yang diperoleh.
Seperti dilansir Phone Arena, Kamis (17/7/2014), meski pesanan iPhone 6 diprediksi bakal membludak selepas peluncurannya, nyatanya produsen Taiwan tersebut pun meyakini hal tersebut pun tak akan banyak meningkatkan margin keuntungan.
Namun meski dengan hadirnya kendala tersebut, Apple disebut tetap menginginkan agar peluncuran iPhone 6 sesuai target yakni sekitar akhir tahun 2014 ini.
(yud/tyo)