Untuk LTE, Siapa Vendor Pilihan Smartfren?

Jakarta - Smartfren Telecom telah membuka tender untuk pembangunan jaringan baru berbasis seluler 4G TD-LTE di spektrum 2,3 GHz. Tender ini diikuti oleh 4-5 vendor penyedia jaringan infrastruktur telekomunikasi.

"Tendernya sudah memasuki evaluasi akhir, targetnya selesai akhir Agustus ini. Pemenang tender akan kami umumkan September mendatang," kata Merza Fachys, Direktur Jaringan Smartfren, saat ditemui di Bunga Rampai, Jakarta, Senin (25/8/2014).


Adapun vendor yang ditunjuk sebagai pemenang, kata Merza, akan menggunakan skema full tender yang akan terikat kontrak untuk membangun jaringan secara tiga penuh. Infrastruktur jaringan yang dimaksud mencakup core network hingga end-to-end network.


Dalam Peraturan Menkominfo terkait perpindahan frekuensi dari 1.900 MHz ke 2,3 GHz ini, Smartfren diberikan batas waktu paling lambat hingga 14 Desember 2016 untuk merelokasi jaringannya.


Smartfren sendiri mengaku membutuhkan dana Rp 10 triliun untuk membangun jaringan baru di 2,3 GHz. Sementara untuk biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi selama 10 tahun, estimasinya Rp 3 triliun hingga Rp 5 triliun.


"Nilai BHP di 2,3 GHz yang harus kami bayarkan belum ditetapkan. Nilai itu dihitung berdasarkan up front fee, annual fee semua zona penyelenggara BWA eksisting, nilai penyesuaian teknologi netral, dan lisensi jaringan bergerak seluler," pungkasnya.


(rou/ash)