TelkomSigma Menuju Milestone Rp 2 Triliun

Jakarta - TelkomSigma yang telah masuk di jajaran elite anak usaha Telkom Group, terus memacu pertumbuhan pendapatannya yang mayoritas datang dari unit bisnis data center agar bisa menembus target Rp 2 triliun di akhir 2014.

Menurut Judi Achmadi, CEO TelkomSigma, hingga pembukuan semester pertama pihaknya telah melampaui pendapatan Rp 1 triliun. Itu artinya, mereka telah separuh jalan untuk mengejar target di tiga bulan yang tersisa.


Dari komposisi pendapatan di paruh pertama, 40% berasal dari layanan data center, sistem integrasi 50%, dan 10% managed services. Sementara untuk menunjang ekspansi bisnis, belanja modal yang dialokasikan sekitar Rp 1 triliun.


Jika target Rp 2 triliun berhasil dicapai, itu artinya TelkomSigma berhasil mencatatkan rekor pertumbuhan tiga tahun berturut-turut. Ambisi ini yang coba diwujudkan oleh Judi Achmadi beserta armada yang dipimpinnya.


"Seorang juara sejati harus punya catatan bagus minimal hattrick tiga tahun berturut-turut agar benar-benar diakui kesuksesannya," kata Judi yang akrab disapa dengan inisial JAC tentang milestone pencapaian TelkomSigma di Jakarta.


Torehan prestasi yang berhasil dipertahankan TelkomSigma juga membuat perusahaan ini diganjar penghargaan sebagai Data Service Provider of the Year belum lama ini dalam acara 2014 Frost & Sullivan Indonesia Excellence Awards.


Eugene Van De Weerd, Country Director Frost & Sullivan Indonesia mengungkapkan bahwa para nominator penghargaan dinilai dari berbagai indikator kinerja pasar aktual yang meliputi pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar dan pertumbuhannya, keunggulan dalam inovasi produk, strategi pemasaran dan pengembangan bisnis.


Sebagai motor penggerak bisnis portofolio Telkom terutama untuk jasa informasi, TelkomSigma sejak tahun 2013 telah melakukan berbagai inisiatif strategis seperti akuisisi data center Sentul dan data center Serpong.


Menurut JAC, tantangan bisnis yang semakin ketat menjadi dasar pertimbangan TelkomSigma untuk mengatur berbagai rencana strategis agar dapat mempertahankan posisinya di industri.


(rou/rou)