Tentu saja, Sony bukannya tak sanggup membuat ponsel dengan layar 2560x1440 pixel, namun ada pertimbangan lain yang membuat raksasa elektronik itu pada akhirnya masih bertahan menggunakan full HD 1080p.
Setidaknya, seperti dikatakan oleh Direktur Sony Xperia Marketing Calum MacDougall, ada tiga alasan mengapa flagship besutan Sony tidak mainstream.
"Pertama, kami pikir ukuran kebanyakan saat ini adalah 8 inch dan bahkan kecil. Itu artinya, mata manusia belum bisa membedakan antara 2K dengan Full HD," katanya seperti detikINET kutip dari Trusted Reviews, Senin (6/9/2014).
Alasan selanjutnya adalah bagaimana melihat inovasi tersebut dengan motivasi dari sudut pandang konsumen. Maksudnya bila itu tak berfungsi maksimal, buat apa dipaksakan saat ini.
"Kami membawa layar seperti layar Triluminous untuk ponsel yang memperluas warna, X-Reality untuk mobile yang setara dengan DSEHX untuk TV dan benar-benar memberikan tingkat kecerahan sehingga membuat layar semakin hidup dengan panel IPS yang bekerja di bawah sinar matahari langsung tanpa harus menerapkan layar 2K," tambahnya.
Terakhir adalah konsumsi baterai. Saat ini yang dibutuhkan adalah daya tahan baterai yang lebih panjang untuk memaksimalkan segala bentuk fitur yang ada.
"Jika kita percaya bahwa bagian penting dari pengalaman pengguna adalah memiliki baterai jangka panjang dan jika kita memberikan layar 2K tapi baterai boros, itu tak bagus," tandasnya.
Bagaimana, Anda setuju?
(tyo/ash)