"Perilaku konsumen di perangkat mobile memberikan kami peluang bisnis baru,” kata Chief Executive Baidu Robin Li seperti detikINET kutip dari Reuters, Rabu (10/9/2014).
Teknologi yang ditawarkan Baidu memungkinkan merchant dan pengembang aplikasi membangun online-to-offline (O2O) yang akan menarik pelanggan untuk datang ke tempat yang dipromosikan melalui ponselnya.
Baidu belum lama ini membeli saham minoritas di IndoorAtlas senilai USD10 juta, perusahaan yang teknologinya diklaim mampu mengetahui posisi pengguna smartphone, meskipun ada di dalam gedung.
Raksasa internet China ini juga menggandeng Grup Dalian Wanda dan Tencent untuk menyediakan O2O senilai USD 813 juta. Tak ketinggalan, Baidu juga ikut bermain di perangkat wearable gadget dengan mengenalkan Baidu Eye.
(rou/ash)