Kurang Aman, Intel Ingin Hilangkan Password

San Francisco - Meski hingga saat ini masih difavoritkan penggunaannya, memasukkan password untuk mengakses suatu hal seperti email dianggap telah jadul oleh Intel dan juga kurang aman. Raksasa chip ini pun berniat menghilangkan penggunaan password mulai tahun 2015.

Lantas apa pengganti password? Untuk meminimalisir potensi pembobolan password, banyak layanan yang meminta pengguna untuk mengkombinasikan antara huruf dan angka pada password miliknya. Belum lagi penyedia layanan juga biasanya membekali akses login dengan captcha.


Namun teknologi pembobolan password juga semakin canggih, dengan metode brute-attack, password rumit pun kini bisa dibobol. Meski memang butuh waktu yang tak sebentar, seperti halnya yang terjadi pada layanan iCloud milik Apple.


Menjawab tantangan tersebut, Intel ingin menggantikan cara konvensional menggunakan password dengan metode biometric. Artinya pengguna tak perlu lagi mengetik, melainkan menggunakan bagian tubuhnya sebagai password.


“Dibanding password, biometrik hampir tak mungkin dibobol karena password-nya adalah bagian tubuh dari si pengguna. Ini lebih aman karena harus dilakukan sendiri oleh si pemilik password saat ingin mengakses suatu akun,” ujar Kirk Skaugen, Senior VP Intel, di acara Intel Developer Forum (IDF) 2014 di San Fransisco, Amerika Serikat.


Untuk memuluskan rencananya tersebut, Intel juga telah memiliki teknologi yang mendukung hal tersebut yakni Intel RealSense. Teknologi ini berupa sebuah kamera yang dapat mengenali wajah maupun bagian tubuh pengguna secara 3D, sehingga selain lebih akurat juga diyakini lebih mudah digunakan. Media inilah yang nantinya akan menggantikan penggunaan password dengan biometrik.


Menariknya, bahkan Intel cukup pede rencananya sudah terealisasi pada tahun 2015 mendatang. Atau dengan kata lain, bukan tak mungkin ke depannya perangkat notebook maupun tablet berspesifikasi chip Intel akan dibekali teknologi Intel RealSense pada kamera depannya.


Disamping itu, OS Windows 8 dan Android juga telah sejak lama mendukung penggunaan biometrik pengenalan wajah sebagai alternatif pengganti penggunaan password.


(yud/fyk)