"Seiring kebutuhan untuk berbagi momen di media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram, kami melihat lonjakan signifikan dalam penjualan tongsis di sini," kata Glen Gregory, manajer di toko retail Harvey Norman.
"Kami bisa menjual ratusan tongsis setiap hari di toko Harvey Norman dan rasanya banyak yang akan menerimanya sebagai kado Natal," tambah dia yang detikINET kutip dari Sydney Morning Herald, Selasa (23/12/2014).
Dalam laporannya itu, Sydney Morning Herald sampai mendeskripsikan apa itu tongsis yang berarti memang perangkat itu masih cukup asing di Negeri Kanguru itu. Mereka juga minta pendapat akademisi setempat bernama Dr Lauren Rosewarne.
"Tongsis adalah cara untuk memperbaiki apa yang sudah biasa kita lakukan. Selfie adalah hal tergila di tahin 2013 dan tahun ini, tongsis membawanya ke level yang baru," ucap Dr Lauren.
Dr Lauren menilai kalau larisnya tongsis menandakan manusia masa kini menjadi makin narsis dan selalu mencari cara melakukan selfie yang sempurna. Tapi di sisi lain, melakukan selfie juga harus tahu situasi.
Belum lama ini, beberapa orang asyik selfie di depan tempat terjadinya penyanderaan di kota Sydney. Selfie semacam itu dinilai tidak pantas dilakukan sehingga sempat ramai menjadi bahan pemberitaan di Australia.
(fyk/ash)
