Seperti detikINET kutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/4/2015), emiten dengan kode saham FREN ini berhasil menurunkan kerugian berkat tumbuhnya pendapatan usaha sepanjang 2014.
Sepanjang 2014 omzet Smartfren sebesar Rp 2,954 triliun atau naik 21,6% dibandingkan 2013 sebesar Rp 2,428 triliun. Pasokan pendapatan sepanjang 2014 berasal dari layanan data sebesar Rp 2,368 triliun, percakapan (Rp 291,025 miliar), SMS (Rp 158,975 miliar), dan lainnya.
Operator seluler dengan teknologi CDMA itu berhasil menekan beban usaha sepanjang 2014 menjadi Rp 3,922 triliun dari Rp 4,039 triliun di 2013. Alhasil rugi usaha di 2014 menjadi Rp 968,011 miliar turun dibandingkan 2013 sebesar Rp 1,611 triliun.
Belum lama ini Smartfren mendapat suntikan pinjaman dari China Development Bank untuk pembangunan konstruksi, instalasi dan jaringan industri telekomunikasi LTE.
Bantuan pinjaman yang ditandatangan di Bejing itu mencapai USD300 juta Sebelumnya, Smartfren sudah menandatangani pinjaman USD700 juta.
(rou/rou)