Meski belum ada kendaraan yang benar-benar mengimplementasikan kedua platform secara penuh, CarPlay dan Android Auto akan menangani sektor infotainment dari sebuah kendaraan. Jadi tak sekadar memutar musik, kedua platform nantinya juga bisa digunakan untuk mengontrol tampilan peta berbasis GPS dan sebagai penampil informasi berbagai sensor yang ada di mobil seperti temperatur AC dan mesin, tekanan udara ban, dan berbagai fungsi lainnya.
Bisa dibilang kedua pkatform akan jadi pusat informasi sebuah kendaraan. Melihat potensi tersebut, sepertinya HTC tergiur. Perusahaan Taiwan ini pun disebut telah mengembangkan platform serupa CarPlay dan Android Auto yang dinamainya HTC Cello.
Tapi bukan kali pertama ini HTC Cello tampil, sebenarnya platform infotainment mobil buatan HTC ini pernah dipamerkan dalam sebuah pengujian pada tahun 2014 lalu. Kala itu HTC menyebutnya sebagai Autobot, namun sepertinya nama tersebut sebatas sandi. Nama finalnya mungkin adalah HTC Cello yang kabarnya terungkap dari sebuah postingan di forum Reddit.
Sayang tak seperti CarPlay dan Android Auto yang sudah diminati oleh banyak produsen mobil dunia, HTC Cello sepertinya masih harus lebih menggencarkan promonya. Atau mungkin saja HTC memang belum mulai mempromosikannya karena Cello sebenarnya masih dalam status pengembangan.
Pun demikian, analis mengatakan sepertinya bakal sulit untuk HTC Cello berkompetisi dengan iOS CarPlay dan Google Android Auto. Alasannya karena kedua platform punya ekosistem yang luas dan resource sumber daya yang besar.
Untuk berkompetisi, HTC Cello disebut berpeluang bila menggandeng Google Android Auto. Dan ketimbang mengincar produsen mobil global, akan lebih berpeluang bila HTC Cello lebih fokus pada produsen-produsen mobil di tingkat lokal yakni mobil-mobil buatan Taiwan atau China. Setelah sukses, baru mulai melebarkan sayap ke produsen mobil global. Demikian seperti detikINET kutip dari Ubergizmo.
(yud/ash)