Memang, hal ini tak bisa digeneralisasi. Di antara penduduk kota besar dan kota kecil tentunya memiliki kebutuhan berbeda, termasuk kebutuhan akan kecepatan internet.
Menurut Direktur Network Telkomsel, Abdus Somad Arief, untuk penduduk di kota maju, teknologi komunikasi generasi keempat (4G LTE) dirasa sudah perlu diadopsi karena situasinya juga mendukung.
Terlebih, kota besar seperti Jakarta jadi gerbang masuk tamu-tamu luar negeri. Mereka pasti juga ingin menikmati infrastruktur di Indonesia.
"Contoh saja pada acara KTT APEC di Bali, alasan Telkomsel menggelar trial LTE adalah agar experience-nya bisa kita cover. Banyak delegasi KTT APEC yang di negaranya sudah pakai 4G. Kedua, ini cukup luas untuk cluster yang bisa kita pakai untuk trial," ujar Asa, panggilan akrab Abdus Somad Arief.
"Di KTT APEC di bali ini, kami cover LTE mulai dari bandara, area publik sepanjang jalan dan venue. Mereka (delegasi APEC) merupakan user alami, karena dari negara asalnya sudah pakai 4G," lanjutnya.
Sementara Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga menilai, tingkat urgensi adopsi LTE di Indonesia masih menyisakan dua persoalan penting. Yakni soal frekuensi dan handset.Next
(ash/fyk)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!