Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga mengungkapkan, di tengah sengitnya persaingan di industri telekomunikasi, tentu tak semua operator bisa menjadi rangking satu. Jadi akan ada saatnya, dimana pemain harus melakukan konsolidasi. Hal ini merupakan sesuatu yang alami, dan terjadi di setiap sektor industri.
"Jadi kalau ditanya soal rencana XL mengakuisisi Axis, itu berita baik atau buruk? Dari sisi industri, saya akan bilang itu berita yang sangat baik," ujarnya. "Karena industri ini terkonsolidasi secara alami. Jadi kalau alami, tidak banyak risikonya. Sedangkan kalau dipaksakan, tentunya ada korban," lanjut Alex kepada detikINET, di sela KTT APEC yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Telkomsel pun coba melihat rencana pengambilalihan Axis oleh XL ini dari kacamata positif, ketimbang khawatir karena pesaingnya yang semakin kuat.
Pasalnya, Telkomsel yang sudah meraksasa dan memiliki lebih dari 125 juta pelanggan, juga terpacu dari adanya kompetitior. Sebab, persaingan justru melecut anak usaha Telkom tersebut untuk lebih inovatif.
"Jadi kalau ditanya, 'bapak suka gak dengan kompetisi itu? Oh, sangat suka. Itu akan memacu kita dan secara alami inovasi-inovasi juga akan keluar. Jadi dari sisi kompetisi tak ada perubahan, oke-oke saja," tegas Alex.
Sementara soal alokasi frekuensi Axis yang sangat diincar XL, Telkomsel pun mengaku tak mau ambil pusing. Terlebih, beberapa kali dari regulator sudah memastikan bahwa frekuensi itu tak langsung bisa dipindahtangankan, melainkan harus dikembalikan lagi ke pemerintah.Next
(ash/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!