Rupiah Melemah, Industri TI Ikut Terpuruk

Jakarta - Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diakui cukup berdampak negatif terhadap industri teknologi informasi (TI) di Indonesia.

Menurut President Director PT Supra Primatama Nusantara, penyedia layanan Biznet Networks, Adi Kusma, masalah ini cukup berdampak serius pada pembelian perangkat dan infrastruktur TI yang meninggi.


Imbasnya, belanja modal yang dikeluarkan perusahaan dan usaha kecil menengah (UKM) kian membesar. Alhasil, beberapa perusahaan mulai melirik infrastruktur TI yang lebih hemat dan efisien. Sementara bagi UKM, membangun infrastruktur TI jadi terasa memberatkan.


Adi yang cukup lama malang melintang di industri internet ini mengatakan, teknologi cloud computing dapat menjadi solusi bagi perusahaan dan UKM untuk mengakali tingginya biaya TI.


"Dalam situasi saat ini, cloud computing bisa menjadi solusi dalam menekan angka Capex. Karena pembelian infrastruktur TI sangat dipengaruhi kurs dolar AS," tulisnya melalui email kepada detikINET, Jumat (4/10/2013).


Menurut Adi, sosialisasi cloud computing dan pemanfaatannya, merupakan potensi bisnis di saat krisis nilai tukar mata uang asing semakin menggila.


Sejatinya, cloud computing mulai populer di Indonesia pada 2010. Bahkan secara tidak langsung, teknologi cloud computing telah digunakan jauh sebelumnya di Indonesia. Contohnya, beberapa platform sosial media dan online game di Indonesia, sudah mengadaptasi sistem cloud computing.Next


(rou/rns)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!