LTE merupakan evolusi teknologi seluler generasi ke-4 yang telah diluncurkan secara komersial oleh 213 operator di 81 negara di dunia, di mana 43 persen di antaranya menggelar layanan ini di frekuensi 1800 MHz (sumber: gsacom.com-July 2013 ).
Artinya, LTE bukan lagi menjadi barang 'antik'. Dimana penyebarannya sudah semakin luas ke berbagai negara di dunia dan punya dukungan ekosistem yang memadai.
Namun seperti diketahui, Indonesia masih belum menurunkan restunya kepada operator untuk mengimplementasikan teknologi LTE. Pemerintah masih harus mengkaji berbagai hal, terutama dari sisi alokasi frekuensi dan kondisi industri telekomunikasi saat ini.
Pun demikian, hal itu tak lantas membuat operator cuma duduk-duduk manis menanti payung regulasi turun. Telkomsel dan XL Axiata belakangan terlihat semakin agresif untuk unjuk gigih seraya ingin menunjukkan bahwa dari sisi teknologi mereka telah siap!
Mas'ud Khamid, DIrektur Sales Telkomsel menyatakan, realisasi LTE di Indonesia sejatinya tinggal menanti lonceng regulasi berbunyi. "Teknologi sudah matang, skema bisnis sudah siap, tinggal menunggu lonceng regulasi berbunyi saja, setelah itu kita langsung deployment," ujarnya.
Telkomsel sendiri sudah berkoordinasi dengan para partner strategisnya agar siap-siap menyambut LTE. Sehingga saat regulasi turun, mereka tak perlu lama-lama lagi untuk langsung merespons restu pemerintah yang begitu dinanti tersebut.Next
(ash/rns)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!