Abdus Somad Arief, Direktur Network Telkomsel mengatakan, pertumbuhan trafik data begitu luar biasa, mencapai dua kali lipat. Kondisi yang menantang adalah pada saat Lebaran. Begitu pula dengan pertumbuhan smartphone yang mencapai 200%.
Alhasil, kondisi ini harus ditunjang dengan jaringan memadai. Apalagi Telkomsel punya pelanggan lebih dari 125 juta, jauh melampaui dua pesaing terdekat -- Indosat dan XL Axiata -- yang berada di kisaran 60 juta pelanggan.
"Maka dari itu, kecepatan membangun yang sudah berjalan tetap kita pertahankan. Pertama, karena demand masih besar. Kedua, kita punya komitmen kepada pemerintah. Tetap dengan speed yang ada, karena sudah kita hitung. Sekitar 12-15 ribu bangun BTS per tahun dengan investasi sekitar Rp 10 triiun," papar Asa, sapaan akrab Abdus Somad Aried, kepada detikINET.
Setiap kota pun disebut memiliki karakteristik tersendiri, sehingga juga membutuhkan penanganan 'spesial' alias tak bisa disamakan. Garis besarnya adalah, berbeda kota maka berbeda pula solusi yang ditawarkan.
"Karena semakin ke sini, sangat berbeda antara urban (perkotaan) dan rural (pedesaan), jadi berbeda pula karakteristik dan solusinya. Tapi pemerataan secara coverage nasional itu another mission, itu tetap kita lakukan," kata Asa.
Di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, penggunaan trafik data semakin tinggi dan penempatan BTS juga harus semakin rapat. Tetapi di kota lain yang relatif lebih kecil, solusi yang diberikan tidak sama dengan Jakarta.Next
(ash/fyk)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!