Ini 'Senjata' CIO Menangkan Persaingan Bisnis

Jakarta - Jabatan Chief Information Officer (CIO) tak cuma mentereng, tapi juga penuh tantangan. Bila sebelumnya mereka dihadapkan dengan fenomena big data dan cloud, kini lebih kompleks lagi karena telah mulai melibatkan data analytic.

Data analytic sendiri adalah suatu proses dimana jutaan data yang tergabung dalam big data dan yang berada di cloud untuk disortir demi mengetahui strategi selanjutnya sebuah perusahaan.


Data analytic juga dapat mempengaruhi keputusan sebuah perusahaan untuk melangkah ke depan ataupun menghadapi persaingan ke depannya. Pada intinya, data analytic bisa menjadi 'senjata' baru para CIO untuk memenangkan persaingan bisnis.


“Dengan mempelajari data yang dimiliki, berguna untuk mendapatkan masukkan yang memberikan pertimbangan terbaik dalam penentuan sebuah keputusan,” kata Adi Rusli, Country Manager EMC Indonesia di Pacific Place, Jakarta, Selasa (11/2/2014).


Pun begitu hal tersebut tidak sesederhana kelihatannya, Rachmat Gunawan yang merupakan Direktur CTI Group menyebutkan, hingga 90% data yang ada di dunia ini merupakan jenis data unstructured seperti dokumen pengolah kata, musik, foto, dan video.


“Tak seperti data yang terstruktur seperti database, untuk menjalankan proses data analytic pada data unstructured, kita wajib menggali data tersebut dan mengolahnya hingga didapat entitas yang diperlukan dalam proses data analytic,” timpal Rachmat.


Hal senada juga disampaikan oleh salah satu petinggi PT Trakindo Utama, Utoyo S Nurtanio yang menjabat sebagai CIO di perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat berat ini. Next


(yud/rou)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!