Motorola yang dibeli Lenovo memang tidak sejaya dulu, malah kondisi keuangannya terus merugi sehingga Google pun memutuskan melegonya. Namun kenyataan itu malah membuat Lenovo bersemangat.
"Hanya dalam beberapa kuartal kami bisa membangkitkan bisnis Motorola. Kami sungguh yakin akan memiliki bisnis menguntungkan dengan Motorola," demikian janji yang diucapkan CEO Lenovo, Yang Yuanqing, seperti dilansir Bloomberg dan dikutip detikINET, Jumat (14/2/2014).
Lenovo memang pernah melakukan hal serupa, yaitu memperbaiki bisnis ThinkPad, merek komputer yang dibelinya dari IBM yang akhirnya menghasilkan keuntungan besar. Lalu, strategi apa yang akan dilakukan Lenovo untuk membangkitkan Motorola?
"Kami akan meluncurkan ulang dan memperkenalkan brand Motorola ke China dan negara berkembang yang lain. Kami juga akan berkompetisi di pasar premium, namun jika tidak cukup, kami juga akan masuk ke pasar entry level," kata Yang.
"Kami juga sudah mengidentifikasi area mana saja yang bisa ditekan ongkosnya. Dengan kombinasi skala yang dimiliki Lenovo dan Motorola setelah akuisisi, kami bisa menurunkan secara signifikan ongkos material dan rantai suplai," beber Yang.
Selain masih menjadi vendor PC terbesar di dunia, performa bisnis Lenovo di industri smartphone juga terus meningkat. Di kuartal 4 2013, Lenovo melaporkan mampu menjual 13,9 juta unit smartphone, naik 47% dari capaian tahun sebelumnya.
(fyk/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!