XL Butuh Tak Butuh Tambahan Frekuensi untuk 3G?

Jakarta - XL Axiata harus mengembalikan spektrum 10 MHz di frekuensi 2,1 GHz untuk memuluskan merger akuisisinya dengan Axis Telekomunikasi Indonesia. Jika kedua carrier ini kembali dilelang, apa XL masih berminat?

Saat hal ini ditanyakan kepada Ongki Kurniawan, Direktur Management Services XL Axiata, operator yang punya 60 juta pelanggan itu menjawab seakan butuh tak butuh tambahan frekuensi dalam waktu dekat.


"Dari sisi kebutuhan 3G sekarang, tiga carrier masih cukup. Untuk di sebagian area malah masih pakai dua carrier, tapi carrier ketiganya juga sudah kami hidupkan," ujarnya.


"Kami ingin pastikan aset yang kita punya bisa kita optimalkan. Saya tidak bilang itu (tidak butuh), tapi kita lihat saja nanti," paparnya lebih lanjut di Euphoria, Menara Prima, Jakarta, Rabu (12/2/2014).


Seperti diketahui, XL harus mengembalikan 40% spektrum frekuensi yang ditempati Axis sebagai bagian dari kesepakatan dengan Kementerian Kominfo. Dri merger akuisisi itu, XL hanya mendapatkan tambahan 15 MHz di frekuensi 1.800 MHz, sementara 10 MHz yang di 2,1 GHz dikembalikan.


Praktis, jika perkawinan XL-Axis ini rampung nanti, XL total akan memiliki 22,5 MHz di 1.800 MHz (2G) dan 15 MHz di 2,1 GHZ (3G). Rencananya, XL nantinya akan memanfaatkan spektrum di 1.800 MHz itu untuk refarming ke 4G LTE.


"Kami untuk LTE sudah siap gelar sebenarnya. Tapi kami juga ingin pastikan service LTE itu benar-benar layak pakai buat pelanggan, bukan cuma embel-embel 4G saja," pungkas Ongki.


(rou/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!