Seperti detikINET kutip New York Times, Selasa (9/10/2014), kebijakan potong harga jadi 99 sen ini hanya berlaku bagi pengguna yang tetap mau mengambil paket bundling ekslusif dengan operator AT&T dengan kontrak dua tahun.
Padahal sebelumnya, dengan sistem kontrak yang sama, Fire Phone versi 32 GB dijual dengan harga USD 199 dan yang versi 64 GB dibanderol USD 299. Sementara untuk paket tanpa kontrak, yang 32 GB dihargai USD 649 dan 64 GB seharga USD 749.
Meskipun sudah jor-joran banting harga, namun para analis masih meragukan strategi Amazon ini bisa menyelamatkan penjualan Fire Phone jika melihat kegagalan Facebook Phone yang juga banting harga jadi 99 sen tahun lalu.
Namun Amazon nampaknya masih belum menyerah dan berharap handset ini masih bisa memberikan keuntungan dengan cara lain. Semisal, dengan cara membuat penggunanya terus berbelanja di situs Amazon.
Fire yang diperkenalkan Juni lalu oleh CEO Amazon Jeff Bezos, mulai dipasarkan Juli atau sebulan kemudian. Tadinya, ponsel ini diperkirakan para analis bisa terjual setidaknya 1-2 juta unit di tahun pertamanya.
Namun sayangnya, fakta berbicara lain. Kerja keras ribuan pegawai Amazon dalam empat tahun terakhir untuk menghadirkan ponsel ini tak menemui kesuksesan. Kehebatan Amazon dalam menjual produk milik orang lain ternyata tak mampu diaplikasikan pada produk buatan sendiri.
Ponsel yang tampil dengan layar IPS 4,7 inch, kamera belakang 13 megapixel, chip quad core 2,2 GHz, pengolah grafis Adreno 330, dan RAM 2 GB, ternyata tetap dianggap jelek dan susah saat digunakan.
Hampir tak ada review yang bagus. Mayoritas cuma memberikan rekomendasi satu bintang yang artinya, ponsel ini tidak layak untuk dibeli. Para pengguna yang terlanjur membeli juga banyak yang beralih menggunakan ponsel lain.
(rou/ash)