Laba Turun, Ericsson Tergerus Huawei

Jakarta - Ericsson hanya membukukan keuntungan sebesar USD 365 juta sepanjang kuartal ketiga 2014 atau turun 9,4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 334,8 juta.

Penurunan ini dikarenakan meningkatnya persaingan di perusahaan peralatan jaringan yang samakin ketat, seperti terjadi di China dan sejumlah negara lainnya.


Analis dari DNB ASA Business Fredrik Thoresen menilai melambatnya bisnis Ericsson di Amerika Serikat dan Jepang serta tekanan dari kompetitor seperti Huawei Technologies dan Nokia adalah pemicunya.


Di pos pendapatan, Ericsson masih membukukan pertumbuhan yakni USD 7,94 miliar naik 9% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 7,28 miliar.


"Ericsson menjual banyak LTE ke Tiongkok dan cenderung untuk menjadi baik pada penjualan, tetapi biaya lebih tinggi juga," kata analis di Evli Bank Oyj Mikko Ervasti seperti detikINET kutip Bloomberg, Minggu (26/10/2014).


Belum lama ini Ericsson, telah menandatangani kontrak eksklusif lima tahun dengan operator telekomunikasi Eircom, untuk penyediaan solusi akses berbasis 4G-LTE, beserta 3G dan 2G untuk teknologi mobile di Irlandia.


Sebelumnya Ericsson juga telah menyepakati kontrak penjanjian kerjasama jaringan LTE dengan operator Pakistan, Warid Telecom.


(rou/ash)