"Bermula pada tahun 1992 kala itu perusahaan gas asal Inggris meminta notebook yang bisa diinstal CD-ROM berukuran penuh. Kalau sekarang itu tidak jadi masalah, tetapi waktu itu tidak ada perusahaan selain Panasonic yang mampu membuatnya," tutur Managing Director IT Products Business Division AVC Networks Company Panasonic Corporation, Hide Harada.
Hal tersebut dikemukakannya dalam wawancara dengan media di markas Panasonic, Osaka, Jepang.
Hide mengatakan Panasonic terus melakukan pengembangan produknya itu. Pada tahun 1994-1995 pesanan datang dari kepolisian Amerika Serikat, mereka tidak cuma menghendaki notebook yang memiliki CD-ROM tetapi juga tahan banting.
"Akhirnya 1996 lahirlah Toughbook yang pertama kalinya CF-25 dengan spesifikasi 'rugged'," kata Hide.
Toughbook, menurut Hide, saat ini digunakan di 260 ribu mobil polisi Amerika Serikat. Lebih dari separuh dari total mobil polisi di Amerika Serikat yang berjumlah sekitar 400 ribu unit.
Hide menjelaskan Toughbook dan Toughpad bukanlah sebuah komputer melainkan sebuah tools (perkakas/alat-red). Sebuah tools, lanjut Hide, harus bisa bertahan dalam situasi apapun dan membantu penggunannya menyelesaikan pekerjaannya.
Sebagai sebuah tools, Hide percaya diri kelak Toughbook dan Toughpad dapat menggantikan kertas yang saat ini selalu digunakan di dalam semua area pekerjaan. "Ada trend saat ini penggunaan kertas semakin berkurang. Ini merupakan kesempatan besar bagi kami sebab tidak terlalu banyak device yang tangguh," kata Hide.
Panasonic menyasar bisnis korporat sebagai market bagi Toughbook dan Toughpad. Dengan harga perangkat yang mahal, Panasonic menjanjikan layanan solusi bisnis dan purna jual yang baik.
"Walaupun perangkat yang Anda miliki sudah stop diproduksi tetapi kami tetap punya komponennya," kata Hide. (rou/rou)