"Dengan investasi ini kami prediksi nilai kapitalisasi pasar bisa menembus Rp 300 triliun pada 2015. Katalis pertumbuhan Telkom dari seluler, bisnis internasional, dan monetisasi anak usaha," kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Langkah Telkom melakukan transformasi dari sisi layanan dan jaringan dinilai kalangan analis cukup berimbas positif terhadap performa bisnisnya. Dengan performa keuangan yang positif, sahamnya dinilai layak dikoleksi hingga tutup 2014.
Analis KDB Daewoo Securities Indonesia Akhmad Nurcahyadi dalam riset terbarunya menyatakan operator pelat merah itu berhasil mentransformasi pendapatan dari dominasi suara menjadi data.
Bisnis data diharapkan menjadi penopang utama laba bersih perseroan dalam jangka panjang. Diperkirakan penjualan data bakal berkontribusi sekitar 40% terhadap total pendapatan tahun ini.
"Kami memperkirakan Telkom akan menjadi perusahaan telekomunikasi yang paling diuntungkan atas pertumbuhan permintaan data di Indonesia. Telkom juga memiliki kemampuan paling baik untuk mendapatkan keuntungan atas tren peningkatan bisnis digital dalam jangka panjang," tulisnya dalam kajian.
Menurutnya, di tengah kekhawatiran akan potensi stagnannya pertumbuhan sektor telekomunikasi di Indonesia, Telkom akan menjadi operator yang paling banyak menerima keuntungan atas potensi pertumbuhan berkelanjutan permintaan jasa data di Indonesia.
"Telkom merupakan operator yang paling siap dalam mengambil keuntungan dari perkembangan bisnis digital di Indonesia yang menjanjikan di masa depan," ujarnya lebih lanjut.
KDB Daewoo Securities juga memproyeksi Earning Per Share (EPS) Telkom tahun ini dan tahun depan sebesar Rp 151 dan Rp 161. Saham dengan kode TLKM ini direkomendasikan BUY dengan target price sebesar Rp 3.100 per saham.
Sebelumnya, pasca dilepasnya sebagian saham anak usaha Mitratel ke Tower Bersama sejumlah sekuritas asing seperti CIMB memprediksi Telkom pada tahun ini bisa membukukan pendapatan Rp 90,11 triliun dengan keuntungan Rp 15,25 triliun. Sementara Barclay memperkirakan pendapatan TLKM di 2014 sebesar Rp 88,8 triliun dengan keuntungan Rp 15,5 triliun. (rou/ash)