Paul Ceglia, pria asal New York, Amerika Serikat mendadak terkenal sejak mengajukan tuntutannya kepada Facebook sekitar April 2011. Ceglia, yang berprofesi sebagai pebisnis, mengklaim telah menandatangani kontrak dengan Zuckerberg.
Dalam kontrak tersebut dikatakan Ceglia berhak atas 50% kepemilikan saham di Facebook. Pada 2003, Ceglia mempekerjakan Zuckerberg yang masih berkuliah di Harvard di perusahaannya yang bernama StreetFax.
Dalam kebersamaan mereka kala itu, Zuckerberg memintanya terlibat dalam proyek pembuatan situs 'The Page Book'. Dia mengaku telah mengucurkan dana USD 1.000 untuk pengembangan situs tersebut dan dijanjikan imbalan berupa saham.
Seperti dikutip dari USA Today, Rabu (22/10/2014) Ceglia diwakili lebih dari satu pengacara. Dalam prosesnya, Facebook menemukan bahwa Ceglia telah mengarang skema untuk melakukan penipuan terhadap Facebook dan Zuckerberg.
Kuasa hukum Facebook kini balik menuding para pengacara Ceglia sebenarnya tahu bahwa pria tersebut berbohong dan membuat dokumen palsu. Ceglia pun disebut sebagai dalang dalam gugatan yang diajukannya, dan salah satu pengacaranya bernama Paul Argentieri diyakini sebagai yang paling berperan membantu aksi penipuan ini.
"Sejak awal klaim Paul Ceglia adalah kebohongan. DLA Piper dan sejumlah firma hukum lain di belakangnya tahu bahwa dokumen tersebut palsu. Mereka harus dimintai pertanggungjawaban," kata General Counsel Facebook Colin Stretch.
Sementara itu, DLA Piper sebagai salah satu firma hukum yang dituntut Facebook balas mengatakan tudingan Facebook tidak berdasar. Raksasa jejaring sosial ini menurut mereka hanya sedang berusaha mengintimidasi para pengacara.
"Kami akan mempertahankan proses hukum ini dengan agresif. Kami yakin kami akan menang," sebut juru bicara DLA Piper.
(rns/ash)