Seperti dikutip detikINET dari Sunday Standart, Kamis (23/10/2014), Indian Air Force (IAF) memperingatkan kalau smartphone dan produk elektronik Xiaomi yang lain diduga mengirimkan data pribadi user ke server yang berbasis di Beijing.
"F Secure, sebuah perusahaan terdepan dalam solusi sekuriti, belum lama ini menguji coba Xiaomi Redmi 1S, dan menemukan bahwa ponsel ini mengirim nama operator, nomor telepon, IMEI, buku alamat dan pesan teks ke Beijing," kata IAF.
"Sedangkan seorang pengguna ponsel di Hong Kong mengklaim telah mengujicoba smartphone Redmi Note dan menemukan kalau ponsel itu secara otomatis terkoneksi pada alamat IP di China. Data yang ditransmisi termasuk foto dan juga SMS," tambah mereka.
IAF bahkan mencurigai kalau pemerintah China turut terlibat dalam masalah ini. Karenanya mereka memperingatkan agar para anggota IAF dan keluarga mereka tidak menggunakan produk Xiaomi.
Xiaomi sendiri sudah menanggapi laporan IF tersebut. "Kami akan meresponsnya segera setelah informasi yang relevan tersedia," kata Xiaomi.
Sebelumnya, pemerintah Taiwan tengah menggelar investigasi pada Xiaomi. Hampir sama seperti kekhawatiran IAF, beberapa model ponsel Xiaomi disinyalir secara otomatis mengirim data user ke server perusahaan itu di Beijing. Hal ini dinilai berpotensi menjadi pelanggaran sekuriti oleh pemerintah Taiwan.
Belum diketahui apakah nantinya investigasi tersebut berujung pada pelarangan ponsel Xiaomi untuk beredar di Taiwan. Pihak Xiaomi sendiri masih enggan memberikan komentar tentang kasus ini.
Perusahaan yang berbasis di China memang kadang dicurigai oleh negara lain terkait pengintaian cyber. Selain Xiaomi, vendor telekomunikasi Huawei juga kadang tersandung masalah yang mirip.
(fyk/tyo)