Dengan solusi ini, Vserv ingin menjadi pihak untuk menghubungkan beragam sumber daya seperti perusahaan telekomunikasi, aplikasi, mitra offline dan platform manajemen data (DMP), untuk memperoleh smart data.
Melalui algoritma khusus yang dimilikinya dan lebih dari 500 juta profil unik pengguna, Vserv mengklaim menciptakan data pintar pengguna yang dapat ditindaklanjuti (actionable) dan mengidentifikasi sinyal minat pengguna secara real time.
Dengan data yang mencakup lebih dari 50% pengguna internet mobile di pasar-pasar yang sedang bertumbuh, Vserv memberdayakan para pelaku pemasaran, pengembang aplikasi, perusahaan telekomunikasi dan penyedia data untuk memperoleh hasil lebih tajam.
Dalam sebuah tes kampanye terintegrasi dengan Vserv Smart Data, sebuah perusahaan mobile top up terkemuka dikatakan mengalami peningkatan angka konversi hingga lima kali lipat.
"Perusahaan-perusahaan di masa depan akan beroperasi dengan berlandaskan premis sederhana dalam hal data – dan semakin cerdas data tersebut, semakin tajam hasilnya," ujar Dippak Khurana, pendiri & CEO Vserv.
"Kami memperkirakan peluang smart data yang melibatkan e-commerce, pembelian dalam app, operator mobile dan mobile advertising mencapai USD 260 miliar di industri saat ini, di pasar-pasar yang sedang bertumbuh saja," lanjutnya, dalam keterangan tertulis, Minggu (26/10/2014).
Sistem iklan mobile yang ada saat ini dikatakan menampilkan sebagian besar iklan yang tidak atau hampir tidak ada daya tariknya bagi pengguna.
Dengan smart data, Vserv menggabungkan persona pengguna dengan sinyal minat pengguna secara real time untuk menampilkan iklan yang paling relevan kepada pengguna.
Para pelaku pemasaran diklaim dapat memberikan hasil yang lebih baik, perusahaan telekomunikasi akan mengambil manfaat dari ARPU yang meningkat, dan pengembang aplikasi akan menyediakan iklan yang relevan. (ash/ash)