Dalam kondisi ini tidak ada pilihan lain bagi peningkatan penggunaan jaringan pita lebar (broadband) di tiga platform ini yang efeknya akan meningkatkan kedayagunaan dan ketepatgunaan proses dan hasil pembangunan.
Ini juga searah dengan fakta geografis bahwa konektivitas bagi Indonesia sebagai negara kepulauan terkadang sulit diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur fisik, tetapi dimungkinkan melalui infrastruktur komunikasi maya, terutama jaringan koridor pita lebar (broadband).
Gambaran tersebut adalah kondisi ideal. Tetapi faktanya, Indonesia belum masuk ke dalam negara dalam kelompok yang digerakkan oleh efisiensi (efficiency-driven).
Penyebabnya karena teknologi informasi komunikasi (TIK) Indonesia belum secara optimal berkontribusi kepada peningkatan daya saing bangsa. Tingkat penetrasi internet dan fixed broadband termasuk yang relatif rendah di kawasan.
Infrastruktur TIK Indonesia saat ini belum berkontribusi secara optimal terhadap peningkatan daya saing nasional. Untuk itu, akselerasi pembangunan broadband sangat diperlukan.
Salah satu contoh yang belum tergarap optimal di Indonesia adalah ekonomi kreatif. Bahasa lain dari ekonomi kreatif bisa juga disebut industri budaya, industri kreatif, industri berbasis konten dan hak cipta -- tergantung paham yang dianut.Next
(rou/rou)