Seperti detikINET kutip dari CNN Money, Senin (22/12/2014), dalam periode yang berakhir pada 29 November lalu, perusahaan asal Kanada ini mencatat profit loss hingga USD 148 juta dari sekitar 28 sen per saham.
Bahkan Blackberry diperkirakan oleh analis Zacks Investment Research masih akan terus tergerus keuntungannya tahun ini. Dari profit awal yang ditaksir mencapai USD 1,19 miliar menjadi tersisa USD 793 juta saja.
Meski demikian, CEO BlackBerry John Chen masih optimistis perusahaan yang dipimpinnya sejak November 2013 lalu ini masih bisa mempertahankan laju positifnya hingga tahun fiskal 2016 seiring diluncurkannya BlackBerry Passport dan BlackBerry Classic baru-baru ini.
Sejak diambilalih John Chen, Blackberry hanya bertumpu pada bisnis handset dan software yang mengutamakan keamanan data pengguna. Sekitar 46% dari pendapatan keseluruhan berasal dari handset yang diklaim telah terjual hingga 10 juta unit dalam satu tahun terakhir ini.
(rou/tyo)
