Hal itu terungkap dari source code Android 5 Lollipop, dimana ada satu baris perintah di dalamnya yang bertuliskan ‘shamu: remove fingerprint support’. Seperti telah diketahui Shamu adalah sandi pengembangan dari Nexus 6.
Sedangkan di baris lainnya ada tulisan system/vendor/lib/hw/ValidityPersistentData:synaptics. Berdasarkan informasi tersebut bisa dipastikan Google sebelumnya berniat menggandeng perusahaan bernama Validity Sensors, Inc. yang kini dimiliki oleh Synaptics sebagai pemasok sensor sidik jari.
Informasi lainnya menyebut kalau pun Nexus 6 mengusung sensor sidik jari, metodenya bakal mirip seperti Samsung yakni dengan cara mengusap sidik jari di atas sensornya. Perintah bertuliskan ‘FINGERPRINT_ACQUIRED_TOO_FAST" and "FINGERPRINT_ACQUIRED_TOO_SLOW’ yang juga ditemukan dalam source code Android 5 Lollipop memperkuat dugaan itu.
Lantas mengapa Google tak jadi membenamkan sensor sidik jari di Nexus 6? Sebenarnya jawabannya masih jauh dari kejelasan hingga sekarang. Namun seperti detikINET kutip dari Ars Technica, Selasa (9/12/2014), spekulasi yang beredar mengatakan di tengah pengembangan Motorola selaku pembuat Nexus mengganti pemasok sensor sidik jari dari yang tadinya Synapstics jadi bikinan perusahaan lain bernama Atmel.
Karena hal itu mungkin Google terpaksa harus meracik ulang source code agar bisa mendukung sensor sidik jari buatan Atmel. Padahal waktu pengembangan Nexus 6 sudah mepet karena sudah mendekati tanggal pengumumannya, sehingga akhirnya diputuskan untuk tak membekali Nexus 6 dengan sensor sidik jari.
(yud/ash)