Sopir Taksi Uber Perkosa Penumpang di India

India - Taksi Uber atau taksi yang dipesan melalui aplikasi ponsel pintar diprotes oleh masyarakat India. Hal ini karena seorang sopir taksi Uber di India ditangkap polisi setempat karena memperkosa penumpangnya.

Seperti yang dilansir AFP, Senin (8/12/2014), polisi India menangkap seorang sopir taksi Uber atas tuduhan memperkosa penumpangnya yang masih berusia 25 tahun. Penangkapan ini terjadi pada hari Minggu (7/12/2014) kemarin.


Pihak kepolisian setempat menyatakan, sopir terlacak melarikan diri usai melakukan perbuatan bejatnya pada Jumat (6/12) malam. Sopir itu melarikan diri ke Uttar Pradesh, sebuah negara bagian India di utara.


"Tersangka telah ditangkap di Kota Mathura dengan bantuan polisi Uttar Pradesh. Dia dibawa ke Delhi," kata Wakil Komisaris Polisi dari bagian utara New Delhi, Madhur Verma kepada Press Trust of India dan dikutip oleh AFP.


Komisaris Khusus Polisi di Delhi, Deepak Mishra mengatakan taksi Uber itu tidak dilengkapi GPS dan data pengemudinya. Padahal wajib bagi perusahaan taksi di sana untuk menyematkan GPS dan data pengemudi di kabin mobil.


"Penyelidikan awal kami telah mengungkapkan kekurangan dari perusahaan taksi swasta yang tidak memiliki GPS dan staf tidak diverifikasi," kata Deepak kepada AFP.


Kejadian ini membuat perusahaan Uber di Amerika Serikat berbicara. Mereka mengklaim aplikasi dan taksi itu berbasis teknologi canggih dan menarik perhatian para profesional di kota-kota di India.


Perusahaan tersebut mengatakan pihaknya bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk memecahkan kasus pemerkosaan ini. Uber juga telah memberikan data sopir, mobil dan perjalanan terkait kasus ini karena mereka menekankan keselamatan penumpang sebagai prioritas tertinggi.


"Kami bekerja dengan mitra yang berlisensi untuk memberikan pilihan transportasi yang aman, dengan lapisan perlindungan seperti pengemudi dan informasi kendaraan, dan perkiraan waktu serta rute perjalanan untuk memastikan ada akuntabilitas dan catatan semua perjalanan yang terjadi pada platform Uber," sebut Uber.


(vid/ash)