Seperti detikINET kutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/4/2015), emiten dengan kode saham BTEL ini hanya membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,179 triliun sepanjang 2014 atau turun 43% dibandingkan 2013 sebesar Rp 2,072 triliun.
Kinerja pendapatan Bakrie Telecom di 2014 menurun karena turunnya performa layanan telekomunikasi yang hanya menghasilkan omzet Rp 1,269 triliun atau turun dibandingkan 2013 sebesar Rp 2,198 triliun.
Sementara beban usaha di 2014 menjadi Rp 2,126 triliun naik dari 2013 sebesar Rp 2,068 triliun. Alhasil, Bakrie Telecom di 2014 mengalami rugi usaha sebesar Rp 947,550 miliar berbanding terbalik dengan 2013 yang masih mendapat laba usaha Rp 3,614 miliar.
Bakrie Telecom tengah berusaha bertahan di kancah bisnis seluler nasional melalui anak usahanya, Esia Telekomunikasi Indonesia (EsiaTel), pasca melakukan sinergi dengan Smartfren.
(rou/rou)