Evolusi Virus yang Kian Canggih

Jakarta - Setelah ditemukan oleh dua bersaudara Basit dan Amjad, perkembangan virus kian canggih. Hal ini dibuktikan oleh programmer bernama Ralf Burger.

Di tahun yang sama dengan temuan dua bersaudara Basit dan Amjad, Burger, menyadari bahwa file dapat diprogram untuk melakukan kegiatan kopi secara otomatis dengan memasukkan dirinya kedalam file lain. Ia menulis contoh program yang dinamakan VIRDEM yang dapat menginfeksi file .COM.


Kemudian kecanggihan virus juga diungkap oleh Fred Cohen dari University of Southern California, yang melakukan disertasi Doktoral pertama dengan topik virus komputer.


Cohen menemukan kenyataan bahwa sekali Anda menciptakan suatu virus yang bagus, dampak yang diakibatkan oleh virus dan penyebarannya ini akan sangat luar biasa, bahkan bisa jadi di luar perkiraan penciptanya sekalipun.


Sementara itu, di Tel Aviv, seorang programmer lain melakukan eksperimen dengan menciptakan virus pertama dengan nama Suriv-1, program jahat ini dapat menginfeksi semua file .COM.


Setelah sukses, munculah Suriv-2 yang dapat menginfeksi file .EXE, kemudian generasi ketiga virus ini lebih canggih karena dapat menginfeksi file jenis .COM dan .EXE.


Ciptaan ke empat yang mengguncang dunia dan dikenal sebagai virus Jerusalem, setiap tanggal 13 hari Jum’at virus ini menghapus file yang dijalankan sehingga sering dikenal juga dengan Friday 13th.


Virus ini dinamai Jerusalem karena ditemukan di Hebrew University of Jerusalem oleh Yisrael Radai.


Di belahan dunia yang lain, seorang mahasiswa muda di University of Wellington, New Zealand menemukan teknik yang sangat sederhana untuk membuat virus yang sangat efektif.


Setiap delapan kali booting dari disket yang terinfeksi, ia akan menampilkan pesan "Your PC is now Stoned" yang sekaligus memberikan nama kepada virus tersebut, Stoned.


Virus tersebut hanya berukuran beberapa ratus bite, tetapi karena kemampuannya untuk berkembang biak sendiri dan bereplikasi Stoned menjadi virus yang tersebar paling luas di dunia pada zamannya.


Pada era awal munculnya virus, hanya Stoned, Cascade dan Jerusalem yang mendominasi. Sedangkan di Indonesia dikenal Denzuko, yang dikenal dengan nama Den Zuk atau Ohio (nama yang diberikan oleh McAfee karena pertama kali menemukan virus tersebut di Ohio State University).


Seorang programmer asal Italia menciptakan virus bernama Ping Pong. Sesuai dengan namanya, program ini menampilkan bola yang memantul di layar.


Virus itu memang cukup menghebohkan, akan tetapi tidak sempat menyebar dengan cepat karena keterbatasannya yang hanya berjalan di komputer 8088 dan 8086. Sama seperti Brain, yang hanya dapat menginfeksi disket 360 KB.


Virus lain yang sangat dikenal pada awal munculnya virus adalah Cascade, yang ditulis oleh programmer asal Jerman.


Cascade memperkenalkan teknik baru, yaitu enkripsi yang mempersulit reparasi file yang terinfeksi. Teknik ini pula yang dikembangkan oleh Mark Washburn ketika menulis virus polymorphic (mempunyai banyak bentuk untuk mempersulit identifikasi oleh antivirus) yang pertama, yaitu 1260 (Chameleon) atau virus Bunglon.


*) Penulis, Alfons Tanujaya adalah seorang praktisi antivirus dan keamanan internet. Ia bisa dihubungi melalui email info@vaksin.com.


(eno/eno)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!