Mereka Cinta Mati Pada Keyboard BlackBerry

Jakarta - BlackBerry mungkin tak sejaya dulu, pangsa pasarnya turun drastis dipepet Android dan iPhone. Namun agaknya masih cukup banyak yang cinta mati memakai BlackBerry, terutama karena kenyamanan keyboard fisiknya.

Merugi hampir USD 1 miliar dalam laporan keuangan terakhirnya, BlackBerry mungkin segera dijual ke pihak lain. Bahkan ada gosip perusahaan asal Kanada ini tak lagi akan menyasar ke segmen konsumen, namun fokus ke enterprise yang menjadi kekuatannya.


"Itu bukan kabar baik. Jariku yang besar sulit memakai keyboard touch screen. Jadi aku akan tetap menggunakan BlackBerry sampai tidak bisa lagi melakukannya," sebut Gord Rosko, penggemar BlackBerry yang juga presiden perusahaan GR Communications.


Beberapa tahun belakangan, kebanyakan pengguna smartphone banyak lebih memilih handset layar sentuh Android atau iPhone yang dibekali keyboard virtual. Namun masih ada orang seperti Rosko yang lebih nyaman memakai keyboard fisik.


Sayang, handset model keyboard fisik seperti BlackBerry makin tenggelam. Charles Golvin, analis di Forrester menyatakan sudah sulit ditemukan perusahaan memproduksi handset kelas atas dengan keyboard fisik.


Menurut Govin, ada beberapa segi negatif keyboard fisik. Metode BlackBerry yang mengkombinasi layar sentuh dan keyboard fisik misalnya, memperkecil ukuran layar cukup signifikan. Nah, ukuran layar yang kecil membuat developer harus memodifikasi aplikasinya. Kadang mereka tak mau melakukannya dan merugikan vendor ponsel.


Golvin menambahkan, mayoritas user smartphone menilai kekurangan keyboard virtual yang menyebabkan lebih banyak salah ketik, ditebus dengan lebih banyak kelebihan lain. Misalnya layar besar dan aplikasi yang bagus.


Akan tetapi seperti sudah disebutkan, masih ada yang tetap lebih suka memakai keyboard fisik ala BlackBerry. Seperti Jonathan Lindsey, seorang konsultan yang menilai ponsel Android dan iPhone tidak secepat BlackBerry soal mengetik.


"Namun saya tidak menutup kemungkinan untuk beradaptasi," sebutnya seperti detikINET kutip dari New York Times, Senin (30/8/2013), yang tidak menampik kemungkinan akan beralih jika memang BlackBerry tidak eksis lagi di pasar konsumen.


(fyk/fyk)


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!