Hal itu juga bisa dilihat dari meroketnya nilai bisnis mobile advertisement pada 2018 yang mencapai USD 40 miliar atau sekitar Rp 460 triliun, dan juga dari mobile commerce yang mencapai USD 235 miliar pada 2013 dan akan tumbuh menjadi USD 721 miliar secara global pada 2017 mendatang.
"Itu sebabnya kami terus memperkuat UseeTV. Layanan konten ini ada untuk menjawab tantangan tersebut, karena ini bisnis media masa depan di Indonesia," jelas Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo di Jakarta, Senin (11/11/2013).
UseeTV adalah layanan TV berbasis Internet Protocol (IPTV) dengan kekuatan pada TV on demand atau Video On Demand yang memungkinkan pelanggan bisa menikmati tayangan TV yang telah disiarkan sampai tiga hari ke belakang. Saat ini portal UseetTV.com telah memiliki lebih dari 1 juta registered user dan 26 juta page view.
Dengan diperkuatnya layanan UseeTV ini, Telkom juga menegaskan akan tetap bermain di bisnis media walau telah menjual 80% sahamnya atau di operator TV berbayar TelkomVision ke CT Corpora belum lama ini.
"Telkom tetap akan menjadi pemain utama di bisnis media. Posisi kami sebagai telecommunication, information, media, edutainment, dan services yang kita usung melalui program TIMES tidak pernah berubah,” tegas Arif.
Ia menjelaskan, Telkom saat ini masih memiliki banyak unit atau anak usaha yang bermain di industri media, seperti Melon, Plasa.com, UseeTV, dan lainnya. "Banyak yang beranggapan TelkomVision dilepas, maka Telkom tak bisa lagi berbisnis di media. Padahal kami masih punya UseeTV yang siap menyambut era konvergensi,” ungkapnya.Next
(rou/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!