Dalam laporan KPK per 31 Agustus 2012, harta Tifatul diketahui mencapai Rp 4.379.883.153 plus USD 12.000. Rinciannya sebagai berikut:
1. Harta tidak bergerak (tanah dan bangunan): Rp 836.329.000
-. Tanah dan bangunan seluas 183 m2 dan 100 m2 di kota Depok, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2001: Rp 195.255.000
-. Tanah dan bangunan seluas 130 m2 dan 110 m2 di Depok, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2007: Rp 161.506.000
-. Tanah seluas 80 m2, di Depok yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2009: Rp 83.690.000.
-. Tanah dan bangunan seluas 210 m2 dan 190 m2 di Depol yang berasal dari hasil sendiri, perolegan tahun 2006: Rp 240.868.000
-. Tanah dan bangunan seluas 33 m2 dan 33 m2 di Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 1997: Rp 60.000.000.
-. Tanah seluas 80 m2 di Depok yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2009: Rp 95.000.000.
2. Harta bergerak: Rp 457.500.000
a. Alat transportasi dan mesin lainnya: Rp 310.000.000
Terdiri dari mobil Toyota Fortuner (tahun pembuatan 2009), Toyota Kijang (2004), Daihatsu Taruna (2003), motor Honda Karisma (2003), Honda Supra Fit (2005) yang seluruhnya berasal dari hasil sendiri.
b. Peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan usaha lainnya: Rp 365.000.000
Terdiri dari sejumlah stok buku di toko-toko buku.
3. Surat berharga: Rp 2.400.000
4. Giro dan setara kas lainnya: Rp 1.107.865.953 + USD 12.000
5. Piutang Rp 1.610.798.200
6. Hutang tidak ada
(ash/rou)
