Demikian seperti dikutip dari keterangan Kindsight Security Labs yang merilis tren serangan malware di sepanjang semester pertama 2014 ini.Tercatat, dalam enam bulan terakhir ini terjadi peningkatan serangan yang cukup signifikan. Pasalnya akhir 2013 lalu jumlahnya 'cuma' 11,3 juta.
Platform Android disebut terkena serangan 60% dari total perangkat, 40% personal computer yang mengandalkan jaringan seluler juga terkena serangan. Sementara platform seperti BlackBerry, iOS, atau Windows Phone disebut masih minim terkena serangan malware.
Serangan tersebut umumnya bertujuan mencuri informasi pribadi pengguna atau terjadinya bill shock karena penggunaan data tiba-taba melonjak.Dalam kalkulasi lembaga ini infeksi malware di segmen malware naik 17% sepanjang semester I 2014, sementara untuk pengguna akses fixed broadband naik 18% dibandingkan posisi akhir Desember 2013.
"Smartphone berbasis Android target paling mudah bagi malware. Tetapi laptop dengan sistem Windows tetap menjadi target paling favorit bagi penjahat di dunia maya," ungkap Security Architect & Director of Alcatel-Lucent’s Kindsight Security Labs, Kevin McNamee.
Menurutnya, kualitas malware yang menyerang Android belum sehebat PC berbasis Windows. Banyak perangkat terinfeksi karena pengguna tak sadar menginstal. Dalam riset ini juga terlihat bagi pengguna jaringan fixed broadband serangan banyak dalam level adware hingga mencuri data pribadi pengguna.
"Cara terbaik mengatasi serangan ini adalah jaringan memiliki pendeteksi. Soalnya, pengguna banyak tak mengantisipasi serangan malware dengan benar. Jika dipasang anti malware di jaringan, ini akan memberikan kenyamanan bagi pengguna," katanya.
(rou/tyo)