M2M di Selular Bisa Tembus Rp 3.000 Triliun

Jakarta - Pasar industri layanan Machine to Machine (M2M) untuk koneksi berbasis seluler dalam lima tahun mendatang diperkirakan bakal menembus USD 252 miliar atau hampir Rp 3.000 triliun.

Lembaga riset Ovum menyatakan Asia dan Oceania diprediksi sebagai kawasan yang akan memimpin pertumbuhan pasar M2M untuk periode 2015-2019 dimana akan ada sekitar 200 juta koneksi baru sepanjang masa tersebut.


Seperti detikINET kutip dari situsnya, Minggu (7/9/2014), M2M dinyatakan akan mampu memainkan pertumbuhan koneksi baru secara global selama lima tahun ke depan sekitar 62%.


Ini akan menjadi katalis pendapatan operator yang bermain di M2M menjadi USD 25 miliar di tahun 2019. Tahun lalu, pendapatan operator sebagian besar terdiri dari managed connectivity dan network-level data transport.


"Perangkat dan aplikasi manajemen menjadi fokus baru dalam M2M, selain kemampuan untuk mengumpulkan data dalam jumlah banyak akan bernilai cukup besar," pungkas analis senior Ovum, Jamie Moss.


(rou/rou)