Adalah Android Police, yang pertama menemukan hal tersebut. Mereka menemukan sebuah kalimat di bagian bawah laman pemesanan Nexus Player, yang menyatakan bahwa perangkat tersebut belum disetujui oleh FCC, karena itulah belum bisa dijual di Amerika Serikat.
Seperti detikINET kutip Gizmodo, Selasa (21/10/2014), FCC menguji hampir semua perangkat elektronik yang dijual di Amerika Serikat. Perangkat-perangkat yang mereka uji adalah yang bisa menimbulkan gangguan elektromagnetik karena keberadaan WiFi, Bluetooth, ataupun sinyal selular.
Nexus Player adalah implementasi dari konsep Android TV yang pertama dipamerkan oleh Google di acara Google I/O 2014. set top box ini adalah hasil kerja sama antara Asus dan Google.
Nexus Player menggunakan prosesor Intel Atom quad core 1,8 GHz. RAM-nya 1 GB, dengan storage 8 GB. Port HDMI-nya bisa mengeluarkan gambar dengan resolusi 1080p dengan refresh rate 60Hz.
Nexus Player dijual dengan harga USD 99 atau sekitar Rp 1,3 juta. Selain itu Google juga menjual sebuah aksesoris kontroler game secara terpisah dengan harga USD 39.
Google juga menjual kontroler game secara terpisah dengan harga USD 39, sementara Nexus Player akan dibanderol dengan harga USD 99 atau Rp 1,3 juta.
(asj/rou)