Penumpang Diperkosa, Uber Resmi Dilarang di India

New Delhi - Kasus pemerkosaan penumpang wanita taksi Uber berbuntut panjang. Pemerintah Kota New Delhi menetapkan untuk melarang alat transportasi ini dilarang beroperasi di India.

Menurut Economic Times, Uber dilarang beroperasi karena dianggap menyesatkan pelanggan. Dan supirnya tak memiliki izin lisensi yang sesuai dengan peraturan transportasi India.


Merespons hal tersebut, pihak Uber, melalui CEO Travis Kalanick menyesalkan kejadian itu sebagai perbuatan keji dan akan mendukung pemerintah agar menyelesaikannya secara tegas.


"Apa yang terjadi di New Delhi akhir pekan ini adalah mengerikan. Kami akan melakukan segalanya, saya ulangi lagi, segala sesuatu untuk membawa pelaku ini ke pengadilan akan kami bantu dan mendukung korban dalam pemulihannya," ujar Kalanic, seperti detikINET kutip dari Business Insider, Selasa (9/12/2014).


"Kami akan bekerjasama dengan pemerintah untuk memeriksa latar belakang program transportasi komersial. Kami juga bermitra dengan lembaga di sana agar kemajuan teknologi ini membuat kota New Delhi aman bagi perempuan," ungkapnya.


Sebelumnya, polisi India menangkap seorang sopir taksi Uber atas tuduhan memperkosa penumpangnya yang masih berusia 25 tahun. Penangkapan ini terjadi pada hari Minggu (7/12).


Pihak kepolisian setempat menyatakan, sopir terlacak melarikan diri usai melakukan perbuatan bejatnya pada Jumat malam (6/12). Sopir itu melarikan diri ke Uttar Pradesh, sebuah negara bagian India di utara.


"Tersangka telah ditangkap di Kota Mathura dengan bantuan polisi Uttar Pradesh. Dia dibawa ke Delhi," kata Wakil Komisaris Polisi dari bagian utara New Delhi, Madhur Verm.


(tyo/rou)