XL Angkat Bicara Soal Keluhan 4G

Jakarta - XL Axiata akhirnya angkat bicara soal keluhan pelanggannya terkait layanan 4G LTE yang baru saja dikomersialisasikan oleh operator itu.

Soal keluhan terkait penggantian kartu uSIM 4G yang tak bisa dilakukan di semua gerai, Vice President Corporate Communication XL Axiata, Turina Farouk mengakui masih ada kekurangan dalam hal penyampaian informasi di iklan.


Seperti diberitakan sebelumnya, ada pelanggan XL bernama Wawan yang mengeluh karena tak bisa mengganti kartu 4G di gerai XL Bekasi. Ia mengaku bela-belain datang ke gerai tersebut demi menukarkan kartu SIM lamanya agar bisa segera menjajal akses cepat 4G.


Namun antusiasme itu berubah menjadi kekecewaan, karena setelah tiba di gerai XL, ia tak bisa mendapatkan kartu uSIM 4G yang diinginkan. Pasalnya, Bekasi ternyata belum kebagian jaringan.


Semua ini terjadi karena pelanggan itu minim informasi dan sekadar tahu dari iklan saja. Pelanggan itu pun tak tahu kalau layanan 4G XL baru sebatas beroperasi di Bogor, Medan, dan Yogyakarta saja untuk saat ini.


Turina sendiri menilai masalah seperti ini terjadi akibat kurang lengkapnya informasi layanan yang dipaparkan dalam iklan. Sehingga, banyak pelanggan seperti Wawan yang mungkin kurang mendapatkan edukasi dari pihaknya.


"Infonya memang bukan di iklan karena terbatas space. Info lokasi lengkap ada di flyer dan website. Tapi paham sih, yang namanya pelanggan nggak semuanya juga akses berbagai medium," kata Turina saat berbincang dengan detikINET, Minggu (21/12/2014).


Dengan adanya masalah seperti ini, XL dan operator lain yang juga menyelenggarakan layanan 4G LTE, seharusnya lebih mendorong edukasi pelanggan agar tak ada lagi kesalahpahaman di masa depan. Pasalnya, layanan 4G ini tergolong baru dan belum semua mengerti.


Menkominfo Rudiantara sebelumnya juga sudah berulangkali menekankan pentingnya edukasi pelanggan. Di era 4G ini, ia tak ingin operator mengulangi kesalahan yang sama seperti 3G pertama kali digelar 2006 lalu. Saat itu layanan 3G terkendala karena penyebaran kartu SIM yang dianggap kurang optimal.


(rou/rou)