"Kalau menurut PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) itu bisa diberikan. Artinya dia (Benny) sudah mengikuti aturan yang berlaku, makanya kan bisa diberikan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Jasa Internet Indonesia (APJII) Sammy Pangerapan, saat berbincang dengan detikINET, Senin (12/1/2015).
PANDI sebagai 'wasit' di ranah nama domain tentu saja telah memberikan tahapan-tahapan bagaimana mendapatkan domain tersebut, termasuk untuk apa domain itu dibuat.
Pasalnya, apabila Benny menggunakan ini untuk hal negatif, bukan tidak mungkin PANDI tidak akan memberikannya.
"Kita liat niatnya bagaimana, kalau Benny menggunakannya untuk domain pribadinya ya tidak masalah. Kalau niatnya cybersquatting (penyerobot nama domain populer) untuk memeras, ya ini salah," tandasnya.
Dalam membuka pendaftaran nama Domain Tingkat Tinggi (DTT) .id, sejatinya PANDI sudah membuat tiga tahapan.
Periode pertama (Sunrise) dilakukan pada 20 Februari–17 April 2014, periode kedua (Grandfather) dilakukan pada 21 April–13 Juni 2014, dan periode ketiga (Landrush) sebagai periode prioritas terakhir dilakukan pada 16 Juni–15 Agustus 2014.
Pada periode landrush tercatat 1.339 nama domain apapun.id disetujui untuk didaftarkan. Sebanyak 48 nama domain di antaranya didaftarkan lebih dari satu pihak, sehingga pemenangnya diputuskan melalui lelang.
Ditambah 815 nama domain yang didaftarkan pada periode Sunrise dan 911 nama domain yang didaftarkan pada periode Grandfather, sudah ada 3.065 nama domain yang didaftarkan sebelum peluncuran.
(tyo/ash)
