Skema Ideal Transisi 2G ke 4G Tanpa Korbankan 180 Juta Pelanggan

Jakarta - Relokasi atau penataan kanal di 1.800 MHz demi implementasi mobile broadband 4G LTE bisa saja memakan korban 180 juta pelanggan 2G yang telah lama bercokol di spektrum frekuensi itu. Lantas, bagaimana caranya agar transisi tetap mulus?

Dalam diskusi dengan pengamat telekomunikasi Teguh Prasetya, setidaknya ada tujuh fokus yang harus diperhatikan seksama agar transisi tetap berjalan lancar dengan meminimalisir resiko terganggunya layanan voice, SMS, dan data yang ada di 2G.


Pertama, penetapan alokasi yang diberikan pemerintah. Kedua, pelaksanaan persiapan migrasi oleh masing-masing operator dan kesepakatan waktunya. Ketiga, monitoring pelaksanaan migrasi satu demi satu operator.


Lalu keempat, penjelasan kepada para pelanggan atau sosialisasi terhadap pelaksanaan migrasi. Kelima, pelaksanaan migrasi dari area yang pelanggannya ataupun jumlah BTS-nya paling sedikit terlebih dahulu, baru kemudian ke area yang padat secara step by step.


Keenam, pengukuran dan evaluasi pelaksanaan hasil migrasinya. Dan terakhir ketujuh, laporan akhir dan penjelasan kepada semua stakeholder terhadap ketuntasan migrasi.


"Bisa juga dibentuk tim Task Force agar lebih fair dan independen," kata Teguh yang juga mantan petinggi operator telekomunikasi, saat berdiskusi dengan detikINET, Kamis (15/1/2015).


Seperti diketahui, di spektrum 1.800 MHz saat ini ditempati oleh Telkomsel dengan lebar pita 22,5 MHz, Indosat dengan 20 MHz, XL Axiata 22,5 MHz, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) dengan 10 MHz.Next


(rou/ash)