Menurut Gagdet Enthusiast, Lucky Sebastian, pengguna ponsel dahulu tak terlalu ngeh soal urusan RAM di ponsel yang mereka gunakan. Ada yang cuek atau memang tak terlalu memahami apa itu RAM.
"Dari beberapa yang sadar, mereka merasa semakin tinggi RAM maka semakin baik. Seperti pada kamera, megapixel besar dianggap lebih baik. Dan ini lama-lama jadi sebuah tuntutan pasar," papar Lucky saat berbincang dengan detikINET, Jumat (16/1/2015).
Terkait fungsi RAM di ponsel sendiri diibaratkan Lucky sebagai sarana atau tempat bagi aplikasi dijalankan (running). Jadi kalau RAM-nya besar maka semakin baik.
"Kalau RAM besar, ketika ada aplikasi yang dijalankan dan kemudian pengguna membuka aplikasi lain maka aplikasi yang lama itu akan standby. Ini disebut sebagai multitasking, dan proses ini sangat bergantung dengan RAM yang cukup," jelas Lucky.
Lantas bagaimana jika RAM pas-pasan? Beberapa vendor ponsel coba mengakali hal ini. Lantaran aplikasi yang berjalan itu membutuhkan space RAM maka kadang ada ponsel yang sudah memiliki fitur automatic shut down. Misalnya ada tiga atau empat aplikasi yang dibuka maka secara otomatis aplikasi tersebut bakal dimatikan secara paksa.
Hal ini dilakukan karena keterbatasan RAM. Tetapi dengan RAM yang besar, cara kerja seperti ini tak dibutuhkan karena punya space yang cukup untuk menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan.
"Keuntungannya memiliki RAM besar -- seperti RAM 4 GB -- pengguna bakal merasakan aplikasi berjalan lebih smooth. Aplikasi yang dijalankan tak perlu disimpan di dalam 'gudang' karena tetap dibiarkan berjalan di belakang layar. Sehingga saat pindah aplikasi bisa dilakukan lebih cepat karena RAM-nya cukup," Lucky menandaskan.
Ponsel dengan RAM 4 GB sendiri saat ini baru terdapat di dua model ponsel. Asus ZenFone 2 dan Xiaomi Mi Note Pro. Sangat mungkin jika setelah ini, vendor lain juga bakal menggelontorkan ponsel dengan RAM 4 GB lainnya.
(ash/yud)