Menkominfo Rudiantara sadar betul dengan kondisi ini. Lebar pita yang terlalu minim di 900 MHz tak bisa benar-benar diandalkan untuk menggeber akses internet cepat lewat seluler yang butuh spektrum ideal setidaknya 15 MHz.
“Saya ingin menghilangkan stigma akses internet di Indonesia itu lelet. Jangka pendek, kita harus geber 4G berbasis FDD-LTE agar stigma ini hilang. Salah satu caranya kita akan menetralkan seluruh frekuensi seluler agar 4G bisa dijalankan,” kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu.
Dari ketiga spektrum seluler saat ini, baru 900 MHz saja yang merdeka dengan teknologi netral. Sementara di 1.800 MHz dan 2,1 GHz belum. Hal itu yang bikin 4G masih mandek dan belum bisa carrier aggration untuk akses LTE yang lebih cepat.
“Pada kuartal pertama tahun ini kita akan keluarkan kebijakan tentang teknologi netral di 1.800 MHz. Implementasinya adalah bersama-sama dengan operator melakukan realokasi frekuensi. Selanjutnya di 2,1 GHz pada pertengahan tahun ini kita buka untuk teknologi netral,” paparnya.
Di Indonesia saat ini ada empat operator seluler dengan teknologi GSM, yakni Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri). Namun cuma Tri yang belum bisa 4G LTE karena tak punya spektrum di 900 MHz.
Meski demikian, keempatnya memiliki spektrum frekuensi di 1.800 MHz -- yang selama ini digunakan untuk 2G -- dan di 2,1 GHz untuk akses 3G. Next
(rou/ash)